Taruh Bawang Merah di Kamar, Manfaat Ini Akan Anda Peroleh - Citizen6 Liputan6.com

Panduan Cara Menanam Bawang Merah Sendiri di Rumah

Bawang merah adalah salah satu rempah yang paling sering digunakan untuk maskan indonesia. Tingginya kebutuhan masyarakat Indonesia akan bawang merah menjadikannya mahal pada periode-periode tertentu. Daripada bergantung pada penjual, mengapa tidak cari tahu cara menanam bawang merah dan mencobanya?

Menanam bawang merah itu tergolong mudah. Panennya pun bisa dilakukan dalam waktu 2 bulan. Seru, ya? Yuk, langsung simak cara menanam bawang merah yang tepat dari Kania berikut ini agar bisa cepat panen!

 

1. Siapkan Bawang Merah

 

Coba tengok dapurmu, apakah ada bawang merah yang tersisa? Jika usianya berkisar 2-3 bulan, maka bisa dijadikan bibit dalam cara menanam bawang merah ini. Belah bawang merah tersebut jadi dua bagian. Buang bagian atasnya dan gunakan hanya bagian bawahnya. Dengan dipotong, maka bawang merah akan lebih cepat tumbuh.

AQ

https://yandex.com/images/

 

2. Sediakan Polybag dan Media Tanam

Sediakan polypag berukuran 25 cm untuk dua potongan bawang merah. Jika tidak ada polybag, kamu bisa menggantinya dengan wadah plastik atau botol bekas dengan ukuran serupa. Media tanam yang dibutuhkan pada cara menanam bawang merah ini adalah tanah, sekam, pupuk kandang, dan arang kayu. Perbandingannya sekitar 2:1:1:1. Kalau sudah, siram polybag dan media tanam hingga merata basahnya. Masukkan bawang merah di bagian tengah media tanam.

wwww

https://yandex.com/images/

 

3. Penyiraman

 

Cara menanam bawang merah dilanjutkan dengan penyiraman, tapi perhatikan usia tanaman ini. Diamkan bibit bawang merah hingga berusia 8 hari, di mana kecambah sudah muncul. Pada saat itu, siramlah dengan air kira-kira 240 ml. Pada hari-hari berikutnya, beri sedikit air secara rutin. Hindari memberi air berlebihan karena hanya akan membuat akarnya membusuk dan menggagalkan cara menanam bawang merah ini.

Tanaman ini juga membutuhkan banyak sinar matahari supaya pertumbuhannya sempurna. Letakkan polybag bawang merah di tempat yang benar-benar terbuka dan mendapatkan sinar matahari, seperti di taman atau halaman rumah.

adaa

https://yandex.com/images/

 

4. Beri Pupuk

 

Pada usia 15 hari, kamu boleh memberikan pupuk. Langkah perawatan dalam cara menanam bawang merah ini penting supaya tanamannya sehat dan cepat tumbuh. Pupuk yang dapat digunakan adalah jenis NPK dan kompos.

Satu sendok makan pupuk NPK dicampurkan dengan 3 liter air. Lalu, cukup ambil sebanyak 120 ml dari campuran tersebut untuk satu polybag bawang merah. Jika lebih suka menggunakan pupuk kompos, cukup taburkan segenggam dan siram dengan sedikit air. Lakukan cara menanam bawang merah yang satu ini ketika bawang merah sudah berumur 30 dan 45 hari.

adaax

https://yandex.com/images/

 

5. Pindah Wadah

sdfs

Seiring bertambahnya usia bawang merah, ukuran kecambah dan akar juga akan semakin besar. Maka dari itu, cara menanam bawang merah berikutnya adalah memindahkan bawang merah ke wadah yang lebih besar sehingga akarnya dapat menjalar dengan leluasa dan tumbuh sehat. Perhatikan juga media tanamnya. Ganti dengan media tanam baru bila diperlukan, serta singkirkan tanaman-tanaman liar yang hadir mengganggu pertumbuhan bawang merah.

https://yandex.com/images/

 

6. Saatnya Panen

 

Setelah 2 bulan lamanya, bawang merah pun siap dipanen. Langkah terakhir dalam cara menanam bawang merah ini dilakukan dengan cara mencabutnya. Mulai dari bagian daun, bawang, dan akarnya. Setelah itu, barulah singkirkan akar dan daunnya. Bawang merah pun siap diolah menjadi bumbu masakan yang nikmat!

 

Demikian cara menanam bawang merah yang tepat agar cepat panen. Mudah dan tidak lama ya, hanya sekitar 2 bulan saja. Modalnya pun sangat murah. Kalau berhasil, ulangi cara menanam bawang merah ini dengan jumlah bawang yang lebih banyak agar hemat belanja bulanan dan tidak pusing saat harga bawang merah melonjak. Selamat mencoba!

sdfs

https://yandex.com/images/

 

Bawang merah (Allium cepa L. var. aggregatum[1]) adalah salah satu bumbu masak utama dunia yang berasal dari iran pakistan, dan pegunungan-pegunungan di sebelah utaranya, tetapi kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, baik sub-tropis maupun tropis. Wujudnya berupa umbi yang dapat dimakan mentah, untuk bumbu masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna dan daunnya dapat pula digunakan untuk campuran sayur.[2] Tanaman penghasilnya disebut dengan nama sama.

Bawang merah saat ini dianggap sebagai sebuah varietas dari spesies Allium cepa, spesies yang memuat sejumlah besar varietas bawang yang dikenal dengan nama kolektif bawang bombai.

 

Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujung dan pangkal tangkai mengecil dan di bagian tengah menggembung, bentuknya seperti pipa yang berlubang di dalamnya. Tangkai tandan bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan mencapai 30–50 cm. Bunga bawang merah termasuk bunga sempurna yang tiap bunga terdapat benang sari dan kepala putik. Bakal buah sebenarnya terbentuk dari 3 daun buah yang disebut carpel, yang membentuk tiga buah ruang dan dalam tiap ruang tersebut terdapat 2 calon biji.Buah berbentuk bulat dengan ujung tumpul. Bentuk biji agak pipih. Biji bawang merah dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generatif.

Bawang merah mengandung vitamin Ckaliumserat, dan asam folat. Selain itu, bawang merah juga mengandung kalsium dan zat besi. Bawang merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan giberelin. Kegunaan lain bawang merah adalah sebagai obat tradisional, bawang merah dikenal sebagai obat karena mengandung efek antiseptik dan senyawa alliin. Senyawa alliin oleh enzim alliinase selanjutnya diubah menjadi asam piruvat, amonia, dan alliisin sebagai anti mikoba yang bersifat bakterisida.

Senyawa sin-propanatial-S-oksida (syn-propanethial-S-oxide) yang terbentuk akibat jaringan bawang merah diiris menyebabkan mata manusia mengeluarkan air mata[3][4].Pembentukannya terpicu oleh dilepaskannya enzim lachrymatory-factor synthase ketika jaringan tubuh tanaman dilukai. Enzim ini akan mengubah asam-asam amino sulfoksida (mengandung oksida belerang) menjadi asam sulfenat yang tidak stabil. Salah satu senyawa yang terbentuk dari asam sulfenat adalah sin-propanatial-S-oksida, yang kemudian menyebar ke udara. Kelenjar air mata akan terangsang oleh senyawa ini dan memicu keluarnya air mata.

Scroll to Top